BTPN Syariah sukses cetak laba bersih Rp 264 miliar dan pembiayaan Rp 10,9 triliun di kuartal I 2024 – Fintechnesia.com

FinTechnesia.com | Mulai tahun 2024, kinerja BTPN Syariah tetap terjaga. Hal ini tidak lepas dari upaya bank bersandi BTPS yang selektif mengalokasikan dana dan semakin intensifnya program membantu masyarakat inklusif.

Selain itu, anak perusahaan Bank BTPN ini terus berupaya memperkuat kapasitas masyarakat inklusif dengan memberikan akses pengetahuan dan bantuan secara konsisten. Salah satunya adalah program Bestee (Pemberdayaan Bersama Sahabat Indonesia).

Program ini melibatkan ribuan fasilitator yang sebagian besar merupakan mahasiswa program Kampus Merdeka yang membimbing dan memberikan pelatihan sesuai kebutuhan masing-masing pelanggan. Hal ini untuk meningkatkan keterampilan pelanggan dalam mengelola bisnisnya.

“Kinerja yang berkelanjutan tidak lepas dari upaya kami yang semakin intensif dalam memberikan bantuan dan menyalurkan pendanaan secara selektif. “Hal ini merupakan wujud komitmen kami untuk selalu setia dalam memperkuat masyarakat inklusif,” kata Fachmy Achmad, Direktur BTPN Syariah, Kamis (25/4).

Baca juga: Alhamdulillah BTPN Syariah meraih laba bersih Rp 1,08 triliun

Nelci, nasabah BTPN Syariah di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengaku terbantu dengan program Bestee yang disediakan BTPN Syariah. Sebelumnya, pelanggan yang memproduksi kain tenun hanya bisa menjualnya secara online luring.

Setelah mendapat bantuan melalui program Bestee, Ibu Nelci mampu mempromosikan produknya secara lebih luas melalui media sosial Facebook dan Instagram., A Ada apa.

“Melalui program Bestee, kini saya bisa mempromosikan kain tenun di media sosial. Pelanggan saya kini bertambah bahkan hingga Jakarta. “Khusus Desember 2023, penghasilan saya mencapai Rp 40 juta, lebih banyak dibandingkan omzet saya sebelumnya yang hanya berkisar Rp 1 juta hingga Rp 2 juta per bulan,” kata Nelci,

Hingga kuartal I 2024, BTPN Syariah mencatatkan laba bersih sebesar Rp264 miliar dengan pembiayaan penyaluran sebesar Rp10,9 triliun. Pada saat yang sama, indikator keuangan bank juga tetap terjaga.

Pengembalian aset (RoA) 6,3% dan rasio kecukupan modal (CAR) 47,6%. Hal ini menunjukkan bahwa kesehatan bank akan terus tumbuh di masa depan. (Juni)

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *