AJB Bumiputera masih merugi Rp 272,78 miliar setelah keluar dari saham dan aset


Jakarta, CNBC Indonesia – Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera (AJB) mengalami kerugian yang semakin parah pada tiga bulan pertama tahun 2024, turun 11,5%.

Berdasarkan laporan keuangan terkini, kerugian perusahaan asuransi periode berjalan per Maret 2024 ini dilaporkan sebesar Rp 272,78 miliar. Sedangkan pada tahun 2022, perseroan melaporkan kerugian sebesar 244,62 miliar.

Dari sisi top line, perseroan melaporkan pendapatan premi sebesar Rp108,6 miliar atau turun 57,7% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp256,88 miliar. Dengan demikian, pendapatan premi bersih sebesar Rp108,35 miliar.

Sedangkan besaran beban penyusutan meningkat menjadi Rp539,25 miliar dari sebelumnya Rp559 miliar. Biaya klaim asuransi sebesar Rp457,75 miliar berkontribusi besar terhadap beban tersebut.

Hingga Maret 2024, perseroan mencatatkan aset sebesar Rp 10,44 triliun. Aset ini sebagian besar disumbang oleh aset investasi sebesar Rp6,74 triliun.

Namun terjadi penjualan aset yang signifikan, dimana aset turun 57,7% dari sebelumnya Rp 6,98 triliun. Terlihat AJB Bumiputera banyak melepas kepemilikan sarana investasi ekuitasnya dari Rp 293,63 miliar menjadi Rp 126,64 miliar pada tahun 2023.

Sedangkan posisi liabilitas AJBB sebesar Rp14,46 triliun. Sedangkan ekuitasnya tercatat minus 4,02 triliun pada 2024. Oleh karena itu, tingkat solvabilitasnya akan meningkat menjadi -779,38%.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengawasan Asuransi, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengatakan, berdasarkan pertemuan dengan peserta RUA (sebelumnya BPA), pengurus dan direksi AJB Bumiputera 1912, OJK menyimpulkan RPK belum dilaksanakan secara maksimal dan banyak program/program. target yang ditetapkan tidak dapat dicapai dalam RPK.

“Pengumpulan premi asuransi dan kerja sama penyelenggaraan asuransi jauh dari sasaran, serta belum terlaksana optimalisasi/dekomisioning aset,” kata Ogi melalui balasan tertulis, Rabu (1 Oktober 2024).

OJK juga menyebutkan hingga November belum ada aset AJBB yang dijual. RPK dengan jelas menyebutkan pembayaran aset properti yang nantinya akan digunakan untuk membayar tagihan nasabah

Selain itu, OJK mendapat informasi adanya kendala pada media penyimpanan server di Sentul. Untuk itu, OJK memanggil pengurus AJBB pada 28 Desember 2023 dan meminta AJBB segera menyelesaikan masalah tersebut.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel lain

AJB Bumiputera masih kebingungan, masalah server dan penjualan aset mandek

(ahh/ahh)


Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *